27.2.11

manusia, cinta, dan bau busuk

manusia..
makhluk berakal kadang tak berakal, berbudi kadang tak berbudi..hidup tapi tak sudi mati...

dua hari ini, seorang kawan selalu tertunduk lesu. terkikis oleh detak waktu memburu. ia bercerita, tentang mimpi dan luka hari ini. merintih tertitih dalam sesak dan air mata seraya berkata, "aku patah hati. saat ini aku mati".

selalu diam tanpa arah, tersedak rintik hujan yang meniti dari pagi. sang kawan bicara, "ia selingkuh". tersedak tertunduk dan duduk. tak mampu merangkai kata dan nada, ia bisu. jiwanya menari-nari menyelinap di sesaknya rongga hati yang sebentar lagi hancur berlumur tertelan burung bangkai.

manusia dan cinta. bagai matahari dan bumi, bunga dan kumbang, siang dan malam, tapi bukan aku dan dia. diciptakan untuk membentuk manusia menjadi bijaksana, saling mengasihi dan menghargai. dialah cinta. tapi manusia, memodifikasi dan mengkopinya menjadi ulat busuk yang tak patut masuk dalam serat-serat kayu. burung pun sungkan memakannya.

manusia dan cinta, indah pada awalnya, kelabu ditengahnya dan busuk diakhirnya. ya, serakah!! rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri! tidakkah kau menginginkannya? memendam cinta yang tak sepatutnya sama saja bau busuk! biarlah mereka memilih menciumi busuknya dengan mencari cinta-cinta semu. dan kau jangan bermain-main dengan itu.

seharusnya, jadikanlah cinta peneduh hatimu, ia bermain dikala kau senyum, ia dekat dikala kau jauh, ia putih dikala kau hitam, ia baik dikala kau jahat dan ia ada dikala kau lemah. ia butuh saling percaya, menjaga perasaan, dan menyadari untuknya harus jujur, setia dan bersabar.

pepatah berkata, ada pertemuan ada perpisahan, tapi bukan perpisahan kesedihan yang memekikan telinga kala air mata dan rintih menetes dari seluk-seluk tubuh. melainkan perpisahan yang mengantarkan ihklas dan harapan baru bagi jiwa-jiwa yang ditinggalkannya.

*dedicated to my friend, Engga Tathak. 00.48 am - 28 feb 2011.

No comments:

Post a Comment