28.6.09
Dari Merapi untuk kita
beberapa waktu lalu aku bertemu dengan seorang tua renta di sebuah hulu sungai gunung Merapi. ia tidak menyapaku melainkan memukul ku sesaat waktu ku termenung melihat sorot matanya yang tajam. ia seorang kakek, berwajahkan pucat pasi, tubuhnya diselimuti kain hitam bagai malam. aku takut matanya menyorotku hingga ku mulai tak sadarkan diri. tubuhku terasa ringan seakan tas carrier di pundakku tak berisi. aku terlelap sejenak hingga ku terbangun. kakek itu masih berada disisiku. bibirnya yang keriput mengarah ke telingaku dan ia berbisik kepadaku.."kompensasi terhadap ulah manusia terbatas, saatnya kini alam membalas seluruh ulah manusia"(sadari hakikat kita sebagai manusia di bumi ini, hargailah alam).....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment