28.6.09

I. PROLOG

"yo wis yo..."

Kalimat itu terdengar. Tak berapa lama kemudian perbincangan pun ditutup. Sejenak Dia berfikir apakah gerangan yang terjadi?? apakah seseorang yang dia telepon sedang sibuk?? ataukah seseorang yang dia telepon memang sengaja untuk menghentikan pembicaraan karena tidak penting berbicara dengan dia. Dia berfikir sejenak, mungkin orang yang ditelepon sedang sibuk sehingga tidak bisa berbincang terlalu lama di telepon, namun dia berfikir sejenak lagi bagaimana mungkin orang itu sibuk sementara dia baru saja menelepon beberapa detik dan baru berucap beberapa kata saja dan tiba-tiba kalimat itu muncul....mulai dari situ lah dia berfikir bahwa dia sudah seharusnya merenung, menyadari dan melihat semua kejadian yang pernah dia alami.
Sejenak kemudian dia telah menyepakati fikirannya sendiri bahwa Lawu, sebuah gunung dengan ketinggian 3265 dpl di perbatasan Karanganyar dan Magetan, merupakan solusi yang tepat untuk merenung. Dari Lawu Dia akan membuktikan bahwa keseriusannya terhadap orang itu memang sungguh-sungguh.

Dia merupakan nama panggilan untuk seorang pemuda yang memiliki nama asli Radya. Ia merupakan salah satu dari ribuan mahasiswa yang beruntung kuliah di UGM. Jika tidak dibilang beruntung, mungkin mujur. Warna kulitnya hitam dan tubuhnya kecil sehingga dari SD sampai kuliah ia selalu mendapat peringkat satu untuk kategori orang terkecil, paling beruntung pun ia dapat peringkat dua. Perilakunya datar-datar saja, tidak ada yang istimewa, hingga kini pun tidak ada hal yang menarik untuk diceritakan kepada kawan-kawan rumahnya. Di akademik saat ini ia sedang menjalani semester 8 yang kata orang-orang merupakan semester kritis. Dimana puncak beban selama perkuliahan ditanggung disini, dimasa skripsi. Dan dari semester ini pula muncul masalah yang selama di Jogja ini belum pernah dialaminya. Jatuh Cinta.

Puspa. Gadis manis asli Jogja yang saat ini sedang kuliah di UGM, satu jurusan dengan Dia namun berbeda angkatan. Kulitnya putih, berjilbab dan tubuhnya tinggi untuk ukuran wanita Indonesia. Di kampus terutama jurusan, Puspa sangat dikenal. Terlebih memiliki paras manis tiada tara dan sangat baik. Dan satu hal yang terpenting disini Puspa adalah gadis yang dicintai Dia. Entah kenapa daya pikat Puspa begitu tinggi terhadap Dia. Padahal Dia hanya sekali bertemu langsung dengan Puspa saat itu ketika Puspa membutuhkan buku referensi untuk tugas makalah kuliahnya. Memang cinta dapat muncul begitu saja tanpa disadari dan direncanakan, benihnya tiba-tiba saja dapat menjadi sebuah pohon yang kokoh, namun rapuh ditelan riuhnya angin kekecewaan.

No comments:

Post a Comment