25.7.09

Arkeolog pasti memahaminya

Salah satu daur hidup yang dialami oleh mahasiswa arkeologi adalah mengalami ekskavasi. Hal ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa jurusan arkeologi. Seringkali kegiatan ini dinantikan oleh mahasiswa. Oleh karena lebih bersifat praktis dan aplikatif. Selain itu juga interaksi antar mahasiswa menjadi semakin intens sehingga kadangkala terjadi semacam cinta lokasi ataupun timbul persahabatan diantara seluruh peserta ekskavasi. Hal itu pasti terjadi pada diri seorang arkeolog. Momen-momen yang tidak bisa dilupakan saat mengikuti kegiatan survai lapangan, ekskavasi hingga pada proses pembuatan laporan. Ternyata setiap tindakan dan kegiatan yang pernah dilakukan saat ekskavasi tersebut masih saja terngiang dipikiran saya. Seperti misalnya saat diskusi bersama setiap malam, begadang mengerjakan laporan maupun bercanda saat sore menjelang setelah selesai ekskavasi. Apa yang saya alami saat ini mungkin juga hampir sama dengan setiap mahasiswa arkeologi yang pernah menjalaninya. Mengapa hal itu dapat terjadi? Salah satu hal yang dapat menjelaskan yaitu bahwa manusia merupakan makhluk sosial, segala ide dan tindakan sangat dipengaruhi oleh manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan satu sama lain. Daya kognitif manusia terbentuk karena adanya respon terhadap lingkungannya. Ketika ingatan kognitif tersebut hilang, maka ia akan muncul kembali ketika jiwa merasa kosong atau cenderung statis. Ingatan tersebut kembali mencuat karena manusia cenderung untuk mencari sesuatu yang baru. Hal inilah yang terjadi, ingatan tersebut seperti cakram yang berputar. Ketika manusia merasa bahagia maka kampas tersebut akan terus mengikat cakram agar jiwa tersebut tidak cepat berubah atau berjalan lamban. Namun saat berada dalam kesepian atau keadaan sedih, maka manusia akan melepaskan kampas tersebut sehingga cakram akan berputar cepat. Saat putaran cakram mengalir cepat inilah daya kognitif yang terekam pada masa lalu sering mencuat kembali. Arkeolog pasti memahaminya.

2 comments:

  1. Istimewa. Keliatannya asik. Apalagi ada Cinloknya. Pasti bang Ramanda pernah Cinlok jg yak?? Hohoho

    ReplyDelete
  2. memang kegiatan seperti itu membuat pertemanan semakin erat bahkan bisa jadi cinlok, banyak kawan saya 'incest' dengan satu jurusan, dan saya memilih untuk tidak hehehehe.....

    ReplyDelete