1.11.09

Sang Juru Taman, part 35

sebuah sajak dari Rabindranath Tagore, sangat menyentuh..

oh orang gila, yang mabuk dengan indahnya..
Ketika kau datang dengan pintumu dan bertingkah di depan orang banyak;
Ketika kau kosongkan kantungmu di malam hari, dan jari-jari tanganmu gemeretak karena gemas tak mau peduli;
Ketika kau berjalan di jalan-jalan asing dan bermain-main dengan benda-benda tak berguna.

Tak pernah peduli mengapa dan untuk apa;
Ketika engkau, dalam menggulung layar sebelum badai, kau patahkan dayungmu jadi dua;
Aku mau mengikutimu, Sahabat-untuk mabuk dan binasa.
Telah kulewati hari-hari dan malam-malamku dalam berkawan dengan para tetangga yang selalu bijak.
Pengetahuan yang bertumpuk-tumpuk telah membuat rambutku beruban, dan banyak terjaga telah menjadikan mataku kabur.
Bertahun-tahun aku kumpulkan berbagai potongan dan pecahan beragam benda-benda.
Hancurkan semua itu dan menarilah di atasnya, lalu buanglah semua sampai tiada lagi yang tersisa.
Karena kini aku telah tahu puncak kearifan-yaitu menjadi mabuk dan binasa.
Biarkan segala beban yang memberati itu lenyap, dan biarlah aku sama sekali kehilangan jalanku.
Biarkan badai kekalutan yang ganas datang dan menyapu aku jauh dari tambatan.
Dunia ini dihuni orang-orang yang terhormat, serta para pekerja yang rajin dan cakap.
Ada orang yang menjadi terkemuka dengan mudahnya, ada yang lain menyusul kemudian dengan santunnya.
Biarkan mereka bahagia dan sejahtera, sedangkan aku sama sekali tak berguna.
Karena aku tahu akhir segala kerja-yaitu menjadi mabuk dan binasa.
Sejak saat ini aku telah bersumpah untuk membuang segala hasrat akan pangkat dan derajat.
Kulemparkan segala kebanggaanku akan pengetahuan dan pertimbangan tentang kebenaran dan kesalahan.
Akan aku remukkan bejana kenangan dan aku kibaskan tetes airmata penghabisan.
Dengan busa anggur merah akan kubasuh tawaku dan kujadikan ia cemerlang.
Lencana sopan-santun akan aku renggut dan kukoyak.
Janji suciku sudah tidak mungkin lagi akan berharga-menjadi mabuk dan binasa.
sajak ini saya dapat ketika hunting buku-buku Leo Tolstoy di perpustakaan fakultas ilmu budaya ugm

No comments:

Post a Comment